Rabu, 02 Desember 2009

Segmentasi Pasar (Segmen Manfaat)

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).

Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).

Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antar segmen.

Segmentasi terdiri dari manfaat, geografi, demografi, perilaku, dan psikografi. Beberapa penjelasan diantaranya:

1) Segmentasi Manfaat, mengklasifikasikan pasar berdasarkan atribut/nilai atau manfaat yang terkandung dalam suatu produk, misalnya: Crest, membuat gigi anti berlubang.

2) Segmentasi Geografi, merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda. Misalnya: wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota dan kepulauan. Kraft Foods memasarkan permen karet di Perancis, memasarkan es krim di Brazil dan memasarkan pasta di Italia. Merk dari Kraft foods antara lain: Oreo, Jello, Milka, Ritz, Jakobs, Pizza, Valveeta, tang, Capri Sun, Trail Mix dan Miracle Whip.

3) Segmantasi Demografi, dimana pasar dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Mary Mecker memperkirakan untuk mencapai 50 juta pemakai internet hanya butuh 5 tahun, sedangkan TV membutuhkan waktu 38 tahun. Dengan demikian segmentasi demografi internet ini merupakan impian bagi pemasar. Coca cola, MTV dan Swatch membidik pasar berdasarkan usia, yaitu remaja global usia 12 sampai dengan 24 tahun yang berorientasi pada mode. Perusahaan yang paling mengagumkan di Perancis yaitu L’oreal membidik sasarannya yaitu para wanita dengan semboyan “passion for beauty”.

4) Segmentasi Perilaku, membagi kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, sikap. Pasar disini dapat dikelompokkan menjadi bukan pemakai, bekas pemakai, pemakai potensial, pemakai pertama kali dan pemakai tetap dari suatu produk. Campbell Company memilih target Cina karena Cina mempunyai konsumsi soup paling tinggi di dunia. Serupa dengan perusahaan tembakau mempunyai target Cina karena orang Cina adalah perokok berat.

5) Segmentasi Psikografi, mengelompokkan pasar dalam variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup juga ditunjukkan oleh orang-orang yang menonjol pada kelas sosial. Minat terhadap suatu produk juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Oleh karena itu barang yang dibeli oleh orangorang tersebut adalah untuk menunjukkan gaya hidupnya. Misalnya, Porsche AG yaitu perusahaan pembuat mobil sport Jerman, membidik pasar pada gaya hidup kategori Top Gun.

(http://phakiah.multiply.com/journal/item/57/E-COMMERCE)


contoh:
No Segmen Manfaat Demografi Prilaku Psikografi





1 - Shampoo - Semua Umur - Penggunaan ringan - Kesehatan










2 - Detergen - Dewasa - Penggunaan sedang - Kebersihan










3 - Kosmetik - Wanita - Penggunaan Berat - Kecantikan










4 - Parfume - Dewasa/Remaja - Penggunaan sedang - Pewangi










5 - Masker wajah - Dewasa/Remaja - Penggunaan Berat - Kecantikan dan kesehatan










6 - Gunting kuku - Semua Umur - Penggunaan Berat - Kebersihan dan kesehatan










7 - Sisir Rambut - Semua Umur - Penggunaan sedang - Kebersihan dan kecantikan










8 - Sabun - Semua Umur - Penggunaan ringan - Kesehatan










9 - Lulur - Dewasa/Remaja - Penggunaan Berat - Kebersihan dan kecantikan










10 - Minyak Rambut - Dewasa/Remaja - Penggunaan sedang - Kecantikan

Kamis, 19 November 2009

Gaya Hidup Masyarakat Jakarta Di Era Globalisasi


Jakarta adalah kota metropolitan, perkembangan masyarakat Jakarta yang semakin bergaya hidup global secara langsung berdampak pada gaya hidup masyarakat Betawi yang notabene berada di wilayah metropolitan Jakarta. Banyak hal dari aspek kehidupan masyarakat Betawi tidak lagi dapat ditemukan saat ini, terutama dalam hal kesenian. Faktor utama hilangnya kesenian tradisonal Betawi adalah hadirnya kompetitor kesenian yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern. Norma dan nilai kehidupan disampaikan dan mendapat salurannya melalui kesenian. Artinya, kesenian akan hidup dan berkembang manakala masyarakatnya memelihara, mengembangkan, melakukan secara aktif, dan mengapresiasi. Dalam konteks itulah, secara kritis perlu dilihat bagaimana kesenian tradisional Betawi pada era globalisasi ini

Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya (http://www.wikimu.com).

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)

Jadi sekarang tergantung pada kita sendiri dalam menyikapi terhadap era globalisasi, apakah perubahan tersebut berdampak positif atau negatif pada kehidupan kita.


Pantai Lombang Potensi Ekonomi Bagi Masyarakat Sumenep


Pantai lombang merupakan salah satu pantai yang paling terkenal di pulau Madura, Lokasinya sekitar 30 km arah timur laut tepatnya di kecamatan Batang-batang Kabupaten Sumenep Madura. Pasir pantainya yang putih dan bersih cocok untuk menjemur badan. Di pantai sepanjang 12 km ini wisatawan juga bisa menikmati matahari terbit atau terbenam. Ciri khas Pantai Lombang adalah “hutan” cemara udang. Tanaman yang termasuk langka ini menjadi ciri khas Pantai Lombang karena jarang didapati di daerah lain. Banyak wisatawan lokal maupun manca negara yang berkunjung menikmati keindahan pantai ini sehingga menjadi berkah tersendiri terhadap masyarakat yang tinggal disekitar pantai tersebut , mereka menjual beberapa jenis bonsai cemara dan aneka jenis makanan khas madura.Masyarakat kabupaten Sumenep sangat ramah, mungkin disebabkan adanya pengaruh budaya kalem keraton Jawa yang dianut masyarakat terutama para bangsawan dan abdi dalem Keraton Kota Sumenep. Sejak dulu Kabupaten Sumenep tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat penjualan sepeda motor dan mobil terbesar dan tertinggi di seluruh kawasan pulau Madura. Ini menandakan tingkat kesejahteraan masyarakat di kabupaten Sumenep tinggi.

Dalam setahun itu telah dijadwalkan 17 kali kunjungan. Setiaprombongan yang bakal berkunjung sekitar 100 wisatawan. Wisatawan asal Eropa dan AS itu bakal datang dengan kapal laut. Para wisatawan itu bakal menikmati paket wisata Sumenep berupa atraksi kerapan sapi, tari pecut, mengunjungi makam raja-raja Sumenep di Asta Tinggi, dan melakukan wisata kota (city tour) untuk belanja hasil kerajinan industri kecil yang banyak terdapat di kota paling ujung timur Madura ini. Paket kunjungan wisata ini telah berjalan lima kali. “Awalnya wisatawan itu jadi tontonan, tapi lama-lama masyarakat Sumenep menjadi terbiasa,” kata Sekwilda Kab. Sumenep, Dwiarmo Hadiyanto.[smbr: Kabar Madura]

Tempat wisata lain yang ada di kabupaten sumenep seperti:

Pantai Slopeng - adalah pantai dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Bila anda suka memancing ikan di laut, maka kawasan pantai ini sangat cocok untuk mancing ria karena areal lautnya kaya akan beragam jenis ikan, jenis ikan tongkol juga ada.
Keraton, Museum dan Masjid Jami’ Sumenep, Makam Asta Tinggi, Goa Payudan, Sumber Air Kermata, dan Taman Laut Nasional Pulau Mamburit

Rabu, 11 November 2009

Harga Indomie

Indomie adalah salah satu produk mie instant dari perusahaan unIndomie adalah salah satu produk mie instant dari perusahaan un

Indomie adalah salah satu produk mie instant yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur dari perusahaan Unilever, mie instant ini merupakan makanan cepat saji. Tak heran kalau mie instant menjadi makanan yang disukai sebagian besar masyarakat Indonesia, disamping proses memasaknya yang cepat juga rasanya yang enak.

Mie ini murah meriah dan cocok dengan selera Indonesia, sampai tidak jarang orang membawa Indomie ke luar negeri bila makanan di luar tidak cocok. Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering sekali menyumbang mi instan seperti Indomie, tentu saja beserta barang-barang kebutuhan lainnya

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga indomie juga sangat murah, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya Rp. 1.200,00 - 1.500,00 atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau Aud$10 untuk 1 kardus berisi 40 bungkus indomie. Sedangkan di Amerika, indomie biasanya dijual seharga US$1 per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Foods, atau Ranch 99. (http://id.wikipedia.org/wiki/Indomie)

Meski harga indomie sekarang sudah naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya tapi minat masyarakat terhadap indomie masih tetap, malah sekarang mulai dijadikan makanan keping. Banyak para pendaki gunung (pecinta alam) yang menggempol ranselnya untuk santapan mereka tapi ada juga orang yang memakan mie instant dikarenakan tidak bisa menumukan makanan yang tidak instant dikarenakan alas an waktu, selera, tenaga, kepraktisan dan banyak alas an lainya.

Kamis, 08 Oktober 2009

PERSAINGAN PASAR PRODUK INDOFOOD DENGAN PRODUK WINGFOOD (INDOMIE VS MIE SEDAAP)

Saat ini persaingan produk-produk di Indonesia semakin ketat yang salah satunya ditunjukkan oleh produk Indofood dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan dengan memanfaatkan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji. Tidak heran jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.

Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih waspada.

Walaupun tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara menggaet orang-orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke bawah.

Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood.

Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam.

Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasarh swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.



Kesimpulan

Kini Genderang perang Wings dan Indofood telah ditabuh. Dua raksasa itu terlihat tidak main-main dalam mempertahankan diri sekaligus menyerang bisnis inti pesaingnya demi menjaga eksistensi kerajaan bisnisnya. Tentu yang diuntungkan dalam hal ini adalah konsumen. Karena menikmati produk dengan kualitas lebih baik dan harga, bisa jadi, lebih murah.

Mie sedaap sendiri mempunyai keunggulan dari harganya yang lebih
murah, kalau soal rasa setiap konsumen mempunyai penilaian tersendiri.
karena tentu saja mempunyai selera rasa yang berbeda. Yang menarik dari pertarungan antara indomie vs mie sedaap adalah karena pertarungan itu merupakan bagian dari pertarungan antara Indofood vs wingfood.



Referensi :

http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004021501011212

http://scylics.multiply.com/

http://www.swa.co.id/swamajalah/praktik/details.php?cid=1&id=935


Minggu, 04 Oktober 2009


TUGAS AKUNTANSI BIAYA

Penentuan Biaya Variabel

Dosen Penanggung Jawab : Devi Laila Rosyita

Disusun oleh :

Nama : Akhmad Subairiyanto
NPM : 10207083

Kelas : 3EA04


FAKULTAS EKONOMI - MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2009



BAB I

PEMBAHASAN

(Penentuan Biaya Variabel)

A. Biaya Variabel (Variable Cost atau VC)

Biaya variabel adalah Biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan sebaliknya.. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi, bahan pembantu.

Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk. Untuk menghitung besar variabel total dapat menggunakan rumus berikut :

Keterangan:
TVC = Biaya variabel total

VC = Biaya variabel per unit

Q = Jumlah produksi.

TVC = VC x Q

Contoh :

Suatu produksi dihasilkan sebanyak 400 unit, biaya variabel per unit Rp. 2.000,00. Berapakah biaya variabel total ?

Jawab :

Diketahui VC = 2.000,00 dan Q = 400 unit
TVC = VC x Q = 2.000 x 400 = 800.000

B. Metode Penentuan Variabilitas Biaya:

a. Metode biaya berjaga (stand by cost method)

b. Metode taksiran langsung (Direct estimate method)

c. Metode titik tertinggi titik terendah (high and low Point method)

d. Metode matematis

e. Metode Korelasi (correlation method) Metode ini digunakan dengan melihat hubungan antara biaya dengan tk kegiatan (output) dimasa lalu

f. Metode grafis

C. Gambaran Umum Perhitungan Biaya Variabel

Laba rugi kontribusi dan analisis biaya-volume-laba merupakan alat Bantu yang berguna. Kedua alat bantu ini menekankan pada perilaku biaya dan mengharuskan manajer secara hati-hati membedakan biaya variabel dan biaya tetap. Perhitungan biaya penyerapan, yang telah didiskusikan dalam Bab 2 dan bab 3, membebankan biaya variabel dan biaya tetap ke produk menggabungkan dengan suatu cara yang menyulitkan manajer untuk membedakannya. Sebaliknya, perhitungan biaya variabel berfokus pada perilaku biaya secara jelas membedakan biaya tetap dan biaya variabel. Salah satu keunggulan perhitungan biaya variabel adalah keharmonisannya dengan pendekatan kontribusi dan konsep biaya-volume-laba yang didiskusikan pada bab sebelumnya.

D. Perhitungan Biaya Variabel

Dengan menggunakan perhitungan biaya variabel (variable costing), hanya biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan output yang diperlukan sebagai biaya produk.termasuk didalamnya adalah biaya langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik variabel. Biaya overhead pabrik tetap tidak diperlakukan sebagai biaya produk dalam metode ini. Sebaliknya, biaya overhead diperlakukan sebagai biaya periodic, seperti beban administrasi dan penjualan, beban tersebut dibebankan secara utuh ke dalam pendapatan setiap periodenya. Konsekuensinya, biaya per unit produk dalam persediaan atau dalam harga pokok penjualan dalam metode perhitungan biaya variabel tidak mengandung elemen biaya overhead tetap. Perhitungan biaya variabel sering disebut sebagai perhitungan biaya langsung (direct costing) atau perhitungan biaya marginal (marginal costing).

Beban ini tidak pernah diperlakukan sebagai biaya produk dalam perhiyungan kedua metode perhitungan biaya. Jadi, baik dengan pendekatan variable, beban penjualan dan administrasi variabel dan tetap selalu diperlakukan sebagai biaya periodik dan dikurangi dari pendapatan yang diperoleh.

E. Perhitungan Biaya Per Unit

Untuk mengilustrasikan perhitungan biaya per unit dengan menggunakan perhitungan biaya variabel, perhatikan EB Company, perusahaan kecil yang memproduksi satu produkdan memiliki struktur biaya seperti berikut:

Jumlah yang diproduksi setiap tahun…………………. 6000

Biaya variabel per unit:

Bahan baku langsung…………………………………. $2

Tenaga kerja langsung ……………………………….. $4

Overhead pabrik variabel………………………………. $1

Beban penjualan dan administrasi variabel…………. $3

Biaya tetap per tahun:

Overhead pabrik tetap…………………………………. $30.000

Beban penjualan dan administrasi tetap………………$10.000

Diminta:

  1. Hitunglah biaya produk per unit dengan perhitungan biaya variabel.

Solusi

Total biaya produksi variabel………………………………….. 7

Overhead pabrik tetap ($30.000/6.000 unit produk)………… 5

Biaya produk per unit…………………………………………. $12

Perhitungan biaya variabel

Bahan baku langsung…………………………………………… $2

Tenaga kerja langsung…………………………………………. 4

Overhead pabrik variabel………………………………………. 1

Biaya produk per unit……………………………………………. $7

(overhead pabrik tetap $30.000 akan diperhitungkan secara total sebagai beban periodic bersama dengan beban dan administrasi akan mengurangi pendapatan.)

Dengan menggunakan metode perhitungan biaya variabel, perhatikan bahwa hanya biaya produksi variabel yang dimasukkan dalam biaya produk. Jadi, jika perusahaan menjual satu unit produk dan menggunakan perhitungan biaya variabel, $7 akan dikurangi sebagai harga pokok penjualan dan unit tidak terjual akan dimasukkan dalam akun persediaan dalam neraca dengan biaya hanya $7 per unit.

F. Kalkulasi Biaya Variabel

Kalkulasi biaya variabel adalah bentuk perhitungan harga pokok yang ingin menentukan biaya variabelnya saja dari satuan produk. Kalkulasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

a. Direct Costing

Administrasi biaya dapat dirancang sedemikian rupa, sehingga biaya variabelnya secara periodik dengan sendirinya akan tersedia. Dalam sistem direct costing yang murni, administrasi biaya dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya biaya variabelnya saja yang dialokasikan per satuan produk. Biaya tetap seluruhnya dibawa ke perincian rugi/laba

b. Kombinasi Direct Costing dengan Kalkulasi Integral (Kalkulasi Harga Pokok Standard)

Ini merupakan sistem administrasi biaya yang secara periodik dapat memberikan baik biaya variabel maupun biaya integralnya.

Contoh 1:

Pertama-tama kita ambil seorang produsen yang mempunyai kedudukan monopoli, yaitu dia adalah produsen tunggal dalam produknya yang bersangkutan. Produsen ini dapat menentukan sendiri harga jual dari produknya. Dia mengetahui bahwa kalau dia ingin menjual lebih banyak, dia harus menurunkan harganya.

Andaikan bahwa berdasarkan penelitian pasar, dia memperoleh gambaran sebagai berikut mengenai jumlah-jumlah yang dapat dijual pada harga yang berbeda-beda.

Jika biaya variabelnya per produk adalah Rp 4.000,- dan variabelnya adalah proporsional. Produsen ini akan memperoleh laba yang terbesar pada harga penjualan Rp 9.000,-. Jumlah yang dapat dijual dengan harga ini adalah 250.000 buah

Pertanyaan : Mengapa harga Rp 9.000,- memberikan laba yang terbesar?

Jawab :
Karena pada harga tersebut jarak antara O dan V maksimal. Dengan kata lain, selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel adalah yang terbesar. Selisih ini, atau jumlah laba kotor berjumlah Rp. 2.250.000.000,- - Rp. 1.000.000.000,- = Rp. 1.250.000.000,- Pada titik itu laba bersihnya juga maksimal (atau dalam hal rugi, kerugiannya minimal). Karena laba bersih ini sama dengan laba kotor dikurangi dengan biaya tetap, yang per definisinya merupakan jumlah yang tetap. Di dalam gambar, biayanya adalah Rp. 500.000.000,- per tahun. Laba bersih seluruhnya Rp. 750.000.000,-.

Tingginya biaya tetap tidak berpengaruh pada kedudukan laba maksimal. Apakah kedudukan ini lebih tinggi atau lebih rendah, garis K akan bergerak sejajar dengan garisnya sendiri (dan dengan garis V). O dan V memberi selisih terbesar pada 250.000.

Untuk menentukan laba yang maksimal, produsen tidak membutuhkan pengetahuan mengenai biaya tetap, baik dalam jumlah seluruhnya maupun yang per satuan produk. Dia cukup membuat kalkulasi biaya variabelnya saja.

Harga jual Rp. 9.000,- memang memberikan laba yang maksimal untuk tahun mendatang, tetapi produsen bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah harga jual ini untuk jangka panjangnya juga yang optimal. Dia juga berpikir apakah harga ini tidak terlampau tinggi, sehingga memancing produsen lainnya untuk memproduksi barang yang sama. Untuk menilainya, sang produsen dapat memakai perhitungan harga pokok standard atau harga pokok integral. Hasilnya dapat meredamnya dalam hasratnya untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, sehingga harga bisa dipasang di bawah Rp. 9.000,-. Perhitungan harga pokok variabel dan perhitungan pokok integral dapat saling mengisi.

Contoh 2:

Contoh kedua ini berkenaan dengan produsen yang bekerja di dalam bentuk pasar dengan perfect competition. Ini berarti bahwa terdapat banyak sekali produsen yang membuat barang yang sama. Harga jualnya ditentukan sepenuhnya oleh pasar. Produsen individual tidak dapat mengubahnya, karena pengaruhnya praktis nihil. Karenanya, dia harus menerima harga ini sebagai kenyataan.

Jika harga pasar ini pada satu ketika Rp. 6.000,-. Kalau kurva biayanya sama dengan kurva biaya dari monopolis di dalam contoh pertama tadi, dia akan memproduksi dan menjual semaksimal mungkin sebatas kapasitas pabriknya. Harga jualnya lebih tinggi dari biaya variabelnya, sehingga untuk setiap produk yang melebihi memberikan laba yang lebih kepadanya. Kalau kapasitasnya 400.000 buah per tahun, dia akan menjual 400.000 buah dengan harga Rp. 6.000,- atau seluruh hasil penjualannya Rp. 2.400.000.000,-. Laba bersihnya berjumlah Rp. 2.400.000.000 - Rp. 1.600.000.000 - Rp. 500.000.000 = Rp. 300.000.000,-

Dari contoh kedua ini juga menjadi jelas, bahwa kalau harga jual lebih rendah dari biaya variabel, produsen lebih baik tidak berproduksi dan tidak menjual sama sekali, karena kerugiannya terkecil.

Kita menyebut gambar 2, grafik break even, karena di sana ditunjukkan hubungan antara kesibukan perusahaan, biaya, hasil penjualan dan laba bersih. Grafik ini terutama memberitahukan pada volume penjualan yang berapakah hasil penjualan dengan jumlah biaya seluruhnya sama besarnya. Omset ini disebut omset break even. Letaknya dapat ditentukan sebagai berikut:

Jumlah hasil penjualan = jumlah biaya

B x p = B x v + C

B x (p-v) = C

Keterangan:
B : omset break even

T : jumlah biaya tetap

h : harga jual

v : biaya variabel per satuan produk.

Ternyata B adalah jumlah omset, di mana total laba kotor atau B x (h-v) adalah jumlah omset yang pas untuk menutup biaya tetapnya. Dalam contoh ini B = 250.000 buah.

BAB II

PENUTUP

Dalam menentukan biaya variabel yang harus kita perhatikan metode-metode penentuan biaya variable yaitu Metode biaya berjaga, Metode taksiran langsung, Metode titik tertinggi titik terendah, Metode sistematis, Metode Korelasi, dan Metode grafis. Selain itu menggunakan perhitungan biaya variabel (variable costing), hanya biaya produksi yang berubah-ubah sesuai dengan output yang diperlukan sebagai biaya produk.termasuk didalamnya adalah biaya langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik variabel.

Penentuan biaya variable bisa mengilustrasikan dengan memperkirakan biaya per unit seperti contoh diatas agar dapat meperkirakan biaya-biaya yang akan dikeluarkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.koraninternet.com

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_subject.php?kls_id=1&subject_id=10

Dra. Rumini, MM, Akuntansi Manajemen, Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB